Tak dapat dipungkiri, booming western life style adalah penyebab mengapa, bahkan di Indonesia, penyakit-penyakit di atas insiden dan prevalensinya makin tinggi, mengalahkan penyakit karena infeksi.
Sehingga salah satu cara jitu untuk mencegah penyakit dan tetap sehat adalah dengan gaya hidup sehat, termasuk cara makan sehat.
Diet mediterania adalah diet yang sudah terbukti bermanfaat untuk mencegah berbagai penyakit. Masyarakat mediterania (meliputi semenanjung Arab, Yunani, Italia, Spanyol) terbiasa menyajian menu yang terdiri atas sayuran, buah, polong-polongan, kacang, ikan dan minyak zaitun.Jarang makanan diolah dengan cara digoreng dan konsumsi daging dikurangi. Selain itu mereka memiliki budaya menyukai aktivitas fisik, dan ternyata kedua hal inilah yang membuat mereka awet muda sampai manula.
Untuk Anda yang berminat menyajikan menu mediterania, berikut ini beberapa panduannya :
1. Daging dan makanan manis sekali-sekali saja. Untuk daging lebih baik disajikan tanpa digoreng, atau misalnya ditumis dengan minyak zaitun.
2. Ayam, telur, keju, yoghurt dalam porsi kecil, bisa setiap hari bergantian atau atur beberapa kali per minggu.
3. Ikan dan seafood, lebih sering, minimal dua kali per minggu
4. Yang setiap hari menjadi menu utama adalah buah-buah segar, sayuran, kacang-kacangan, polong-polongan, minyak zaitun (pastikan virgin olive oil) dan gandum utuh.
Tentunya panduan di atas disesuaikan dengan ketersediaan makanan di Indonesia. Pada prinsipnya diet mediterania ini mengutamakan diet tinggi serat, tinggi asam lemak tak jenuh(dengan adanya minyak zaitun), dan mengurangi makanan yang digoreng. Sehingga dari menu mediterania, akan banyak ditemukan mikronutrien, vitamin, antioksidan, dan sebaliknya rendah akan gula, lemak dan daging yang semuanya itu membantu tubuh mencegah datangnya berbagai macam penyakit.
Piramida Makanan Diet Mediterania |
Dan satu lagi budaya makan mediterania yang sebenatnya juga ada di Indonesia, yakni makan bersama. Makan bersama keluarga dapat mengontrol anak untuk makan makanan sehat, serta sebagai sarana memperkenalkan berbagai variasi makanan. Baik pula untuk "pick eater" atau si pemilih makanan, paling tidak kebiasaan anak yang suka meniru orang dewasa bisa dimanfaatkan saat acara makan bersama. Mereka akan terdorong untuk mencoba makanan yang dikonsumsi orang dewasa sekitarnya, sehingga diharapkan kebiasaan pick eater akan hilang.
di indonesia udah ada restoran mediterania belom mbak?
BalasHapusJual Pelangsing Herbal
BalasHapus